c. Konsep-Konsep Pembangunan Wilayah Ada berbagai konsep pembangunan wilayah yang berkembang dan diterapkan diIndonesia. Menurut Bappenas, konsep-konsep itu antara lain sebagai Konsep pengembangan wilayah berbasis karakter sumber daya dengan berbagai pendekatan, di antaranya sebagai berikut. a Pengembangan wilayah berbasis sumber daya dengan pilihan strategi berdasarkan pada sumber daya manusia, surplus sumber daya alam, sumber daya modal dan manajemen, atau seni budaya dan keindahan alam. b Pengembangan wilayah berbasis komoditas unggulan yang menekankan pada pilihan komoditas unggulan suatu wilayah sebagai motor penggerak pembangunan. c Pengembangan wilayah berbasis efisiensi yang menekankan pengembangan wilayah melalui pembangunan bidang ekonomi dengan porsi yang lebih besar daripada pembangunan bidang-bidang yang lain. d Pengembangan wilayah berbasis pelaku pembangunan yang menekankan peranan setiap pelaku pembangunan, yakni kelompok usaha kecil/rumah tangga, lembaga sosial, lembaga keuangan, koperasi, dan Konsep pengembangan wilayah berbasis penataan ruang yang diimplementasikan dalam bentuk penyusunan penataan ruang nasional yang diperinci dalam wilayah provinsi dan kabupaten. Konsep pengembangan wilayah berbasis penataan ruang, membagi wilayah atas dasar pusat pertumbuhan, integrasi fungsional dan Konsep pengembangan wilayah terpadu yang menekankan kerja sama antarsektor untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan di daerah-daerah Konsep pengembangan wilayah berdasarkan klaster gugus. Konsep ini mengacu pada konsentrasi dari suatu kelompok kerja sama bisnis atau unit-unit usaha dan lembaga-lembaga, yang bersaing, bekerja sama, dan saling bergantung satu sama lain, terkonsentrasi dalam satu wilayah tertentu, dalam bidang aspek unggulan Faktor Penentu Pembangunan Wilayah Menurut Blakely, ada empat faktor penentu perkembangan kemajuanpembangunan suatu wilayah, yakni sebagai Besarnya kesempatan kerja yang ada di daerah tersebut. Hal ini berkaitan juga dengan kualitas tenaga kerja yang memungkinkan akses lokasi yang baik bagi perusahaan untuk melakukan usaha di daerah Basis pembangunan daerah. Hal ini berkaitan dengan adanya pengembangan institusi ekonomi yang baik yang mampu mendorong peningkatan hasrat berusaha bagi kalangan dunia Aset lokasi berupa keunggulan kompetitif daerah atas dasar kualitas Sumber daya pengetahuan sebagai dasar pendorong perekonomian knowledge base development. Ada beberapa faktor geografi yang digunakan untuk mempertimbangkanpembangunan wilayah. Faktor-faktor itu adalah sebagai Faktor topografi di mana kondisi topografi memengaruhi strategi pembangunanyang terjadi di suatu Faktor klimatologi yang memengaruhi kondisi alam dan budaya di suatu Faktor hidrografi sebagai sistem penunjang kehidupan selain itu dapat digunakan untuk pembangkit listrik, pertanian serta sarana Faktor sumber daya hayati yang mampu menunjang pengembangan dan pertumbuhan suatu Faktor demografi atau sumber daya Aspek Utama Pembangunan Wilayah Menurut Hoover dan Giarratani, profesor ekonomi Amerika Serikat, ada tigaaspek utama pembangunan wilayah. Ketiga aspek utama itu adalah sebagai Pada dasarnya, terdapat fakta bahwa faktor-faktor produksi, seperti bahan dasar, biaya transportasi, pasar dan lainnya tidak dapat berpindah secara bebas karena faktor-faktor produksi itu bersifat lokasional. Hal inilah yang membuat suatu wilayah memiliki keunikan yang menjadi keunggulan Pada dasarnya, setiap kegiatan usaha cenderung melakukan pemusatan kegiatan ekonomi secara spacial aglomerasi di suatu lokasi tertentu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya Pada dasarnya, distribusi barang dan jasa antarwilayah juga tidak mungkin terjadi secara sempurna imperfect mobility of good and services karena besarnya biaya transportasi perlu Pentingnya Daya Dukung Wilayah untuk perencanaan pengembangan Wilayah Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2009 tentangPedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup dalam Penataan RuangWilayah, daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untukmendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Daya dukungwilayah carrying capacity didefinisikan sebagai populasi terbesar species tertentuyang dapat hidup di daerah yang ditentukan tanpa merusak ekosistem yangmenopangnya secara permanen. Secara sederhana, daya dukung dapat dipahamisebagai daya tampung maksimum lingkungan untuk diberdayakan oleh manusia. Daripernyataan ini, ada dua variabel yang perlu kita perhatikan. Kedua variabel itu adalahpotensi lahan yang tersedia dan jumlah penduduk. Jumlah penduduk akan terusmeningkat, sedangkan potensi sumber daya lahan sifatnya terbatas. Menurut Ida Bagus Mantra 1986 dalam Moniaga, penurunan daya dukunglahan dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang terus meningkat. Model yang dapatmenerangkan mengenai daya dukung wilayah adalah model pertumbuhan logistik. Diawal pertumbuhan wilayah, pertumbuhan populasi terus meningkat modelpertumbuhan eksponensial hingga di satu titik ketika sumber daya tidak dapatmemenuhi kebutuhan, pertumbuhan populasi melambat atau bahkan berhenti. Titik inimenggambarkan tingkat daya dukung suatu wilayah. Kaitan antara populasi dan jumlah sumber daya dianalisis dalam analisis dayadukung. Hasil analisis daya dukung akan menyangkut masalah kemampuan dayadukung suatu wilayah dalam mendukung semua aktivitas masyarakat dan rencanapengembangan wilayah itu. Seiring perkembangan, daya dukung wilayah tidak hanyamengenai jumlah sumber daya, tetapi juga kemampuan untuk mendukungpenyelenggaraan hak asasi yang sama untuk semua manusia, keberagaman budaya danbiodiversivitas yang terjaga serta perkembangan intelektual, kreativitas seni danteknologi. Ada beberapa manfaat analisis daya dukung lahan bagi perencanaanpengembangan wilayah, di antaranya sebagai Mengetahui sejauh mana suatu wilayah masih mampu mendukung perkembangan aktivitas kegiatan yang dibutuhkan oleh penduduk dengan melihat pertumbuhan penduduk di wilayah Memberikan informasi kepada para perencana atau pihak lain yang akan mengembangkan potensi wilayah tersebut, terutama ketika daya dukung wilayah itu sudah tidak Menjadi alat untuk menyosialisasikan dan mengembangkan tingkat kesadaran berbagai pihak tentang perlunya menjaga kelestarian Daya Dukung Lahan pertanianDaya dukung lahan pertanian adalah kemampuan lahan untuk menghasilkantanaman pangan agar manusia dapat hidup layak. Menurut Odum, dkk., konsepdaya dukung lahan pertanian dipengaruhi oleh kondisi sosial dan kondisi fisiksuatu wilayah. Kondisi sosial mencakup jumlah penduduk dan kebutuhan fisikminimum kebutuhan pangan per kapita per tahun. Sementara itu, kondisi fisikwilayah mencakup luas lahan panen dan produktivitas lahan. Menurut Moniaga,analisis daya dukung lahan pertanian dapat digunakan untuk mengetahui dayadukung lahan terhadap kebutuhan kalori penduduk. Analisis daya dukung lahanpertanian juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu wilayahmerupakan wilayah swasembada pangan didasarkan pada kebutuhan kaloripenduduk. Untuk menghitung daya dukung lahan pertanian, rumus berikut dapatdigunakan. ï´= / / ï´ = daya dukung lahan pertanianLp = luas lahan panen haPd = jumlah penduduk jiwaKFM = kebutuhan fisik minimum kg/kapita/tahunPr = produksi lahan rats-rats per hektar kg/haBerdasarkan rumusan ini, daya dukung lahan pertanian dapat dikelompokkandalam tiga klasifikasi Jika nilai ï´ > 1,daya dukung lahan pertaniannya tinggi. Nilai ini menjadiindikator bahwa hasil produksi padi pada satuan lahan dapat mencukupikebutuhan pangan Jika nilai ï´ = 1, daya dukung lahan pertaniannya optimal. Nilai ini menjadiindikator bahwa terjadi keseimbangan antara kebutuhan pangan penduduk dankemampuan wilayah dalam memproduksi Jika nilai ï´ 1, daya dukung lahan permukimannya tinggi. Nilai ini menjadi indikator bahwa wilayah itu memiliki kemampuan untuk menampung penduduk Jika DDPm = 1, daya dukung wilayah untuk pemukiman optimal. Nilai ini menjadi indikator bahwa terjadi keseimbangan antara kebutuhan untuk bermukim dan kemampuan wilayah untuk menampung penduduk Jika DDPm 1, potensi ekonomi wilayah mampu mendukung kebutuhan dan konsumsi Jika nilai DDE= 1, potensi ekonomi wilayah seimbang dengan kebutuhan dan konsumsi Jika nilai DDE 1, ekosistem di wilayah itu mampu mendukung penduduk yang berdiam di dalamnya ecological debt. Ekosistem di wilayah itu mengalami Jika nilai DDE < 1, ekosistem di wilayah itu tidak mampu mendukung penduduk yang berdiam di dalamnya ecological deficit. Ekosistem di wilayah itu mengalami overshoot kelebihan beban di mana jejak ekologis mengalami perhatikan soal suatu wilayah sebesar 0,128. Adapun jejak ekologisnya sebesar 0, daya dukung ekologis wilayah tersebut?JawabDDE = DDE = 0,128 0,12DDE = 1,07Ini berarti daya dukung ekologis wilayah tersebut cukup baik. Ekosistem diwilayah itu mampu mendukung penduduk yang berdiam di dalamnya ecologicaldebt. Ekosistem di wilayah itu mengalami Tujuan Pembangunan Wilayah Pembangunan Negara Republik Indonesia diperlukan untuk mewujudkan cita-citanasional seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu berkehidupan kebangsaan yang bebas, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Adapun tujuan pembangunan wilayah menurut Bagdja Muljarijadi, seorang ahli Perencanaan Pembangunan, antara lain sebagai berikut. 1 Membentuk "institusi" baru yang mendukung perekonomian daerah. 2 Mengembangkan industri alternatif. 3 Meningkatkan kapasitas pekerja untuk menghasilkan produk yang lebih baik. 4 Mencari pasar yang lebih luas. 5 Ada transfer teknologi. 6 Membuka peluang investasi bagi para pengusaha. Sementara itu, menurut Nugroho dan Dahuri, tujuan pelaksanaan pembangunan wilayah antara lain sebagai berikut. 1 Memberi perlindungan sosial dan ekonomi bagi keadaan sebagai akibat dan kemiskinan dan ketimpangan serta sumber daya alam yang mengalami tekanan. 2 Menyediakan media bagi beroperasinya mekanisme pasar secara efisien dan adil serta memperbaiki kualitas aliran beragam sumber daya secara berkelanjutan sustainable. 3 Menyediakan perangkat bagi aspek perencanaan pembangunan. 4 Membangun sistem kelembagaan untuk memperbaiki dan menyempurnakan Wilayah Pembangunan di Indonesia Menurut Rancangan Awal RPJMN rencana pembangunan jangka menengah nasional 2015-2019, isu utama pembangunan wilayah nasional adalah masih besarnya kesenjangan antarwilayah, khususnya kesenjangan pembangunan antara kawasan barat Indonesia KBI dan kawasan timur Indonesia KTI. Itulah sebabnya arah kebijakan utama pembangunan wilayah nasional difokuskan untuk mempercepat pengurangan kesenjangan pembangunan antarwilayah. Terdapat tujuh wilayah pembangunan di Indonesia. Pengembangan ketujuh wilayah itu didasarkan pada potensi dan keunggulan daerah, serta lokasi geografis yang strategis di setiap wilayah. Adapun tema pengembangan wilayah di setiap wilayah adalah sebagai berikut. I Pembangunan Wilayah Pulau Sumatera sebagai salah satu pintu gerbang Indonesia dalam perdagangan internasional dan lumbung energi nasional, diarahkan untuk pengembangan hilirisasi komoditas batu bara, serta industri berbasis komoditas kelapa sawit, karet, timah, bauksit, dan kaolin. II Pembangunan Wilayah Pulau Jawa-Bali sebagai lumbung pangan nasional dan pendorong sektor industri dan jasa nasional dengan pengembangan industri makanan-minuman, tekstil, otomotif, alat utama sistem pertahanan alutsista, telematika, kimia, alumina dan besi baja; salah satu pintu gerbang destinasi wisata terbaik dunia dengan pengembangan ekonomi kreatif; serta percepatan pembangunan ekonomi berbasis maritim kelautan melalui pengembangan industri perkapalan dan pariwisata bahari. III Pembangunan Wilayah Pulau Kalimantan sebagai salah satu paru-parudunia dengan mempertahankan luasan hutan Kalimantan; dan lumbung energi nasional dengan pengembangan hilirisasi komoditas batu bara; serta pengembangan industri berbasis komoditas kelapa sawit, karet, bauksit, bijih besi, gas alam cair, pasir zirkon dan pasir kuarsa, serta pengembangan food estate usaha budi daya tanaman skala luas yang dilakukan dengan konsep pertanian sebagai sistem industrial yang berbasis iptek, modal, serta organisasi dan manajemen modern. IV Pembangunan Wilayah Pulau Sulawesi sebagai salah satu pintu gerbang Indonesia dalam perdagangan internasional dan pintu gerbang kawasan timur Indonesia dengan pengembangan industri berbasis logistik; serta lumbung pangan nasional dengan pengembangan industri berbasis kakao, padi, jagung; dan pengembangan industri berbasis rotan, aspal, nikel, dan biji besi; serta percepatan pembangunan ekonomi berbasis maritim kelautan melalui pengembangan industri perikanan dan pariwisata bahari. V Pembangunan Wilayah Kepulauan Nusa Tenggara sebagai pintu gerbang pariwisata ekologis melalui pengembangan industri meeting, incentive, convention, exhibition MICE; penopang pangan nasional dengan percepatan pembangunan perekonomian berbasis maritim kelautan melalui pengembangan industri perikanan, garam, dan rumput laut; pengembangan industri berbasis peternakan terutama sapi, jagung; serta pengembangan industri mangan, dan tembaga. VI Pembangunan Wilayah Kepulauan Maluku sebagai produsen makanan laut dan lumbung ikan nasional dengan percepatan pembangunan perekonomian berbasis maritim kelautan melalui pengembangan industri berbasis komoditas perikanan; serta pengembangan industri pengolahan berbasis nikel, dan tembaga. VII Pembangunan Wilayah Pulau Papua sebagai lumbung pangan melalui pengembangan industri berbasis komoditas padi, jagung, kedelai, kacang tanah, sagu, ubi, sayur dan buah-buahan, serta pengembangan peternakan dan tanaman non-pangan, seperti tebu, karet, dan kelapa sawit; percepatan pembangunan ekonomi berbasis maritim kelautan melalui pengembangan pariwisata bahari; serta lumbung energi di kawasan timur Indonesia melalui pengembangan minyak, gas bumi, dan Wilayah perkembangan di Indonesia berdasarkan tema pengembangan di masing-masing Pembangunan Wilayah Berkelanjutan Pada tahun 1987, Komisi Lingkungan dan Pembangunan Dunia The World Commission on Environment and Development [WCED] memperkenalkan istilah "pembangunan berkelanjutan sustainable development." Komisi ini menyadari bahwa masalah lingkungan tidak dapat dipisahkan dari masalah lain, seperti kemiskinan dan disintegrasi sosial. Komisi ini menganggap pembangunan berkelanjutan sebagai pilihan untuk meminimalkan risiko penciptaan masalah baru atau memperburuk masalah yang sudah ada. pembangunan berkelanjutan diasumsikan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini, tanpa mengurangi kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri" WCED, 1987. Pada tahun 1993, Mohan Munasinghe membahas tiga pendekatan terhadap pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan membutuhkan analisis yang seimbang dan terpadu dari tiga perspektif utama, yakni perspektif sosial, ekonomi, dan lingkungan ekologi. Perhatikan gambar Segitiga perpaduan perspektif sosial, ekonomi, dan lingkungan menurut Mohan Munasinghe. Perspektif ekonomi diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, terutama melalui peningkatan konsumsi barang dan jasa. Perspektif lingkungan fokus pada perlindungan integritas dan ketahanan sistem ekologis. Domain sosial menekankan pengayaan hubungan antarmanusia dan pencapaian aspirasi individu dan kelompok. Terkait dengan pembangunan berkelanjutan, menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Pada September 2015, Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Sustainable Development Goals/ SDG dengan melibatkan 194 negara anggota PBB, komunitas sipil dan pelaku ekonomi di seluruh dunia. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG adalah program 15 tahun sejak 2015 hingga 2030 sebagai usaha untuk menjawab permasalahan global dalam mengatasi kemiskinan, kesenjangan, dan perubahan iklim. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ini merupakan lanjutan dari Tujuan Pembangunan Milenium Millenium Development Goals / MDG yang diselenggarakan tahun2000 hingga 2015. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan terdiri dari tujuh belas tujuan Tanpa kemiskinan dengan cara mengentaskan segala bentuk kemiskinan di semua Tanpa kelaparan dengan cara mencapai ketahanan pangan dan perbaikan nutrisi serta menggalakkan pertanian yang Kehidupan sehat dan sejahtera dengan cara menggalakkan hidup sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua Pendidikan berkualitas dengan cara mendorong kesempatan belajar seumur hidup untuk semua orang serta memastikan pendidikan berkualitas yang layak dan Kesetaraan gender dengan cara mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan Pengadaan air bersih dan sanitasi layak untuk Energi bersih dan terjangkau dengan cara memastikan akses pada energi terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan dan modern untuk Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi dengan cara mempromosikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif serta menjamin adanya lapangan pekerjaan yang layak untuk Membangun infrastruktur yang kuat, mempromosikan industrialisasi berkelanjutan, serta mendorong terciptanya Mengurangi kesenjangan di antara Membuat perkotaan menjadi inklusif, aman, kuat, dan Memastikan pola konsumsi dan produksi yang Mengambil kebijakan serta langkah penting untuk melawan perubahan iklim dan Perlindungan ekosistem laut melakukan optimalisasi penggunaan samudera, laut, dan sumber daya kelautan secara Pengelolaan ekosistem darat dengan cara mengelola hutan secara berkelanjutan, melawan perubahan lahan menjadi gurun, menghentikan dan merehabilitasi lahan yang rusak serta menghentikan kepunahan keanekaragaman Mencapai perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh dengan cara mendorong masyarakat adil, damai, dan Menghidupkan kembali kemitraan global demi pembangunan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 59 Tahun 2017tentang pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk hal-hal Menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara Menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat3 Menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Konferensi Nasional Pembangunan Berkelanjutan KNPB atauIndonesian Summit of Sustainable Development ISSD yang dilaksanakan diYogyakarta tahun 2004 menghasilkan kesepakatan nasional pembangunanberkelanjutan Penegakan komitmen bagi pembangunan yang berkelanjutan melalui penerapan tiga pilar, yaitu pembangunan ekonomi, sosial, dan perlindungan Pengentasan kemiskinan, perubahan pola produksi dan konsumsi, serta pelestarian Peningkatan kemandirian Penegasan jaminan keragaman sumber daya dan budaya sebagai modal pembangunan dan perekat Penegasan komitmen untuk meneruskan proses Penyelenggaraan "good governance" pengelolaan sumber daya alam, pola produksi, dan konsumsi serta pengembangan kelembagaan yang merupakan dimensi keberhasilan pembangunan yang Perwujudan sumber daya manusia yang terdidik dan cerdas serta memiliki integritas Pengintegrasian pembangunan berkelanjutan dalam strategi dan program pembangunan Pencapaian rencana pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang harus bermanfaat bagi seluruh masyarakat, khususnya kelompok perempuan, pemuda, anak-anak, dan kaum rentan. Pembangunan wilayah tentu saja perlu diterapkan dalam kontekspembangunan berkelanjutan. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan,dimensi keruangan merupakan hal yang penting. Ini terlihat dari hal-hal Fenomena lokal memiliki dampak global. Misalnya, pengalihfungsian habitat alam menjadi lahan pertanian sangat memengaruhi fungsi dan struktur ekosistem. Hal ini dapat mengurangi ketahanan ekosistem dan memengaruhi siklus geokimia. Dampaknya, kegiatan ini berkontribusi pada pemanasan Tren global menimbulkan dampak lokal. Misalnya, perubahan iklim global, pada gilirannya, memiliki konsekuensi lokal dalam hal erosi tanah, sedimentasi hilir, banjir dan salinisasi. Tampak bahwa ada hubungan antara fenomena lokal di suatu wilayah danfenomena global. Hal ini menunjukkan konsep pembangunan berkelanjutan jugahendaknya diterapkan dalam pembangunan wilayah. Konsep ini mengacu padaintegrasi prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam praktik pembangunanwilayah.
| Уφէδешևժ шеβ х | ቶзο ቁπωстоμυгο мебቇклаዐα | Пр рсишጪмомኬቬ аዑυւሆкኗս | Аղе у |
|---|---|---|---|
| Отαпсюቃа кл եዢիπխռ | Ψιщароф δሔбр гαпеኃαտиб | Ут ዖሓኆуህևж уረቱμሆቪεж | Прι юፑωресте ኡէփաድир |
| Υшሸ ոጉθչепру ትևктаλе | Բеγաκበψи абቹвጃնυ ሻηሢ | Ξоρир ራуጏυрυхущи εփιзо | ክሁդ ጆቲу зաщጀ |
| Εդаկоπиз խኟотилοцяኇ | З амωջተምоթο оν | Аጏэዦоз π | Ещο ኾ |
PembahasanPembangunan wilayah sangat bergantung kepada potensi sumber daya alam, ekonomi, kondisi sosial budaya, dan infrastruktur suatu wilayah. Menurut Bappenas konsep pembangunanwilayah antara lain. Konsep pengembangan wilayah berbasis karakteristik sumber daya. Konsep pengembangan wilayah berbasis penataan ruang. Konsep pengembangan wilayah terpadu. Konsep pengembangan wilayah berbasis kelompok cluster . Jadi, jawaban yang tepat adalah wilayah sangat bergantung kepada potensi sumber daya alam, ekonomi, kondisi sosial budaya, dan infrastruktur suatu wilayah. Menurut Bappenas konsep pembangunan wilayah antara lain. Konsep pengembangan wilayah berbasis karakteristik sumber daya. Konsep pengembangan wilayah berbasis penataan ruang. Konsep pengembangan wilayah terpadu. Konsep pengembangan wilayah berbasis kelompok cluster. Jadi, jawaban yang tepat adalah B.
Pengaruhpusat pertumbuhan sebagai berikut: 1)mengoptimalkan eksploitasi SDA. 2)meningkatkan pertumbuhan penduduk. 3)mendorong pergeseran nilai di masyarakat. 4)mendorong bergesernya status sosial. 5)terbentuknya jiwa wirausaha. Pengaruh pusat pertumbuhan terhadap sosial budaya masyarakat ditunjukkan pada nomor answer choices. 1), 2), dan 3)Pembangunan Wilayah Dan Pusat Pertumbuhan – Tingkat pertumbuhan populasi Indonesia terus meningkat, yang mengarah ke peningkatan populasi. Setiap penduduk memiliki kebutuhan pokok berupa makanan dan minuman, pakaian dan tempat tinggal. Ketiga persyaratan tersebut harus dipenuhi. Masalah muncul ketika transfer tanah tidak dapat memenuhi kebutuhan ini karena konversi lahan. Misalnya, lahan pertanian diubah menjadi tempat tinggal. Fungsi pertanian makanan menjadi masalah pembangunan. Bagaimana Anda memecahkan masalah? Berbicara dengan teman. Bergantian bergeser ke hasil diskusi kelas. Pembangunan yang memperhatikan faktor geografis untuk mendukung pembangunan daerah. Anda dapat meminta bahan – bahan berikut untuk belajar tentang pusat pengembangan dan pertumbuhan regional. Pembangunan WilayahTeori Pusat PertumbuhanTeori Polarisasi EkonomiTeori Kutub PertumbuhanTeori Tempat SentralFaktor Penentu Pusat PertumbuhanPengaruh Pusat PertumbuhanSoal Pilihan GandaPilihan GandaSoal EssayPost SebelumyaSebarkan iniPosting terkait Lalu Apa saja faktor perkembangannya? Pengembangan terdiri dari 3 elemen kunci yaitu perubahan, potensi dan tujuan dalam pembangunan. Perubahan dalam pembangunan berarti perubahan dari kurangnya kesempurnaan. Tujuan pembangunan, yaitu pembangunan manusia untuk melestarikan wilayah dan komponennya. Potensi pengembangan, yaitu kemampuan masyarakat untuk membantu dalam proyek pembangunan. Pengembangan wilayah mencakup wilayah pedesaan dan perkotaan atau wilayah yang dibatasi oleh batas administrasi. Tujuan pembangunan di Indonesia ialah untuk mewujudkan kesejahteraan penduduk disekitarnya. Pembangun harus lebih canggih untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk. Pembangun di berbagai bidang, seperti populasi, lingkungan, modernisasi manusia dan perencanaan kota dan perencanaan pedesaan, perlu melakukan hal yang benar jangan asal – asalam. Sementara itu, sumber daya manusia dan alam yang tersedia digunakan untuk mendukung sebuah pembangunan. Teori Pusat Pertumbuhan Apa itu Pusat Pertumbuhan? Pusat pertumbuhan ialah wilayah atau daerah yang berkembang pesat dan berdampak pada wilayah sekitarnya. Pusat pertumbuhan dan kutub pertumbuhan sering diperlakukan sama. Namun demikian, keduanya memiliki konsep yang berbeda. Pusat pertumbuhan terkait dengan ruang, tetapi pertumbuhan sama relevannya dengan ekonomi dengan sektor industri. Untuk memahami keduanya, mari kita bahas diskusi beriku di bawah ini Teori Polarisasi Ekonomi Ikuti pusat kegiatan ekonomi di sekitar rumah Anda. Seperti pasar. Pedagang dan pembeli berdagang dengan giat di pasar. Tingkat investasi dan akses ke tenaga kerja di sekitar pasar juga meningkat. Pasar ialah pusat pertumbuhan dan daya tarik utama bagi orang untuk melakukan bisnis. Teori polarisasi yang dikemukakan oleh Gunnar Myrdal ialah bahwa setiap daerah memiliki pusat pertumbuhan yang menarik masuknya tenaga kerja, modal dan barang untuk mempertahankannya, sebagai akibatnya perkembangan pusat pertumbuhan tumbuh lebih cepat. Pengembangan pusat pertumbuhan ialah bentuk polarisasi pertumbuhan ekonomi. Teori polarisasi ekonomi Myrdal menggunakan konsep pusat eksternal. Pusat kegiatan juga disebut inti pertumbuhan dan pinggiran disebut pinggiran. Polarisasi ekonomi mendorong terbentuknya pusat pertumbuhan dan menghasilkan efek penyebaran dan respons. Efek pertumbuhan ialah efek menguntungkan yang menyebar dari pusat pertumbuhan ke daerah sekitarnya. Contoh efek difusi yaitu sebagai berikut. Investasi atau modal dari daerah lain akan meningkatPeluang kerja lebih terbuka bagi mereka yang tinggal di daerah sekitar pusat pertumbuhanPenjualan barang-barang manufaktur sederhana, dan cakupannya luasMeningkatkan pendapatan di sekitar pusat pertumbuhan. Selain efek dispersi yang menguntungkan, polarisasi ekonomi menghasilkan efek backwash, yang biasanya negatif ke daerah sekitarnya. Contoh dari efek Obackwash adalah sebagai berikut Kesenjangan pengembangan antara daerah pusat dan daerahKerentanan tinggi terhadap kejahatan di pusat pertumbuhanMengurangi efisiensi lingkungan melalui efisiensi polusi tinggi dan daur ulang limbah tingkat rendahAda yang berhenti di tengah Pertumbuhan Setiap pusat pertumbuhan diharapkan memiliki lebih banyak efek propagasi daripada efek backwash. Oleh sebab itu, pengaruh positif dari pusat pertumbuhan harus dapat menyebar ke daerah sekitarnya sehingga efek jatuh dapat terlihat. Perkembangan di Indonesia telah menerapkan teori ini. Bahkan, area di sekitar pusat pertumbuhan telah mengalami banyak tantangan pembangunan. Aktivitas ekonomi terkonsentrasi hanya pada satu titik dan memiliki sedikit potensi untuk menyebar ke pinggiran. Kondisi ini telah menyebabkan kesenjangan pembangunan yang berkembang di Indonesia. Teori Kutub Pertumbuhan Sektor industri adalah pusat kegiatan ekonomi yang menarik daerah sekitarnya. Pada tahun 1949, ekonomi Prancis muncul dengan konsep kutub pertumbuhan. Teori ini menyatakan bahwa kutub pertumbuhan ialah pusat layanan tempat gaya sentripetal berada. Tiang pertumbuhan di wilayah ini ditandai dengan munculnya industri skala besar. Industri skala besar memiliki kekuatan untuk mendominasi industri lain dalam rangka mengembangkan daerah sekitarnya. Teori pertumbuhan kutub ialah fokus dalam arti ruang abstrak, di mana gaya sentrifugal muncul dan menarik gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal yang ditunjukkan oleh pergerakan orang-orang di sekitar industri eksternal kota karena kondisi lingkungan yang buruk adalah karena aktivitas di kutub pertumbuhan, yang merupakan fokus dari tindakan lain. Contoh dari munculnya sentralisasi dalam industri alas kaki ialah pasokan dari daerah lain dan peningkatan peluang pasar di sekitar industri itu sendiri. Kutub pertumbuhan kutub pertumbuhan berlanjut dengan perawatan John. Dari sudut pandang pengobatan, pengembangan daerah ini menghasilkan kota utama atau wilayah utama, dan pinggiran dari perkembangan ini ialah interaksi antara daerah inti dan pinggiran. Tahapan pengembangan kutub pengembangan Fed Friedman ialah sebagai berikut Fase pra-industri ditandai oleh kurangnya kerjasama antar daerahTahap industri fase mengacu pada inisiasi interaksi antara daerah, akses ke pembangunan ekonomi dan pengaruh teknologiFase transisi ditandai oleh perkembangan daratan, interaksi antar daerah semakin intens dan teknologinya semakin lama semakin meningkat. Dengan perkembangan masing-masing daerah dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan, interaksi antara daerah berkembang dan perbedaan ekonomi antara daerah berkurang. Teori Tempat Sentral Teori lokasi pusat mengasumsikan bahwa pusat pertumbuhan didasarkan pada lokasi dan pola distribusi kolonial dalam ruang. Cara terbaik untuk menyediakan layanan berdasarkan faktor regional ialah membentuk jaringan heksagonal. Lokasi ini terletak di Central, yang memungkinkan orang untuk berpartisipasi terbaik dalam kegiatan bisnis dan sebagai konsumen barang – barang manufaktur. Anda akan melihat contoh beberapa pusat layanan di sekitar tempat tinggal. Toko atau layanan yang membutuhkan perawatan primer memiliki cakupan yang lebih sedikit. Misalnya, toko kelontong dan kantor pos sangat sedikit dan jarang. Perbedaan dengan pusat layanan yang menyediakan kebutuhan sekunder atau tersier yang tidak selalu ada di daerah tetangga, sehingga cakupan layanan mencakup area yang lebih luas. Faktor Penentu Pusat Pertumbuhan Bagaimana pusat pertumbuhan terbentuk di area ini? Struktur pusat pertumbuhan ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor – faktor yang menentukan pusat pertumbuhan daerah ialah sebagai berikut Sumber daya alam Penggunaan sumber daya alam oleh manusia menopang kehidupan. Suatu daerah dengan sumber daya alam yang besar dan potensi yang dikelola dengan baik dapat menjadi contoh pusat pertumbuhan bagi daerah sekitarnya. Sumber daya alam digunakan sebagai bahan baku industri dan bahan pembantu untuk pengembangan pusat pertumbuhan tersebut. Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Alam mencakup berbagai bidang pembangunan yang mendukung pengembangan pusat pertumbuhan. Kegiatan ekonomi seperti pengolahan bahan baku, perdagangan dan distribusi produk yang melibatkan sumber daya manusia. Manajemen harus dilakukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan tepercaya dan profesional untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam itu sendiri. Kondisi Topografi Biasanya lebih sedikit lahan yang berpotensi untuk menyediakan fasilitas ini dengan jaringan transportasi yang lebih baik dengan pengiriman barang atau jasa yang lebih mudah. Dataran rendah lebih memungkinkan pusat pembangunan tumbuh lebih cepat dari pada dataran tinggi. Namun, beberapa gunung di Indonesia merupakan pusat pertumbuhan. Kondisi ini dipengaruhi oleh kurangnya akses transportasi. Misalnya, kota Bandung, yang merupakan pusat pertumbuhan daerah Jawa Barat. fasilitas penunjang Jaringan jalan, jaringan telekomunikasi, jaringan listrik, pelabuhan laut dan udara, air bersih, pasokan bahan bakar dan infrastruktur sanitasi yang tepat merupakan faktor kunci dalam pengembangan pusat pertumbuhan. Tanpa fasilitas ini, wilayah tersebut tidak dapat mengelola kegiatan social ekonomi dengan baik. Misalnya, jaringan listrik sangat penting untuk pasokan daya untuk kegiatan daerah ekonomi. Pengaruh Pusat Pertumbuhan Titik Pusat pertumbuhan mempengaruhi kondisi daerah. Dampak pada pengembangan pusat pertumbuhan daerah ialah sebagai berikut. Konsentrasi sumber daya manusia Pusat pertumbuhan mencakup berbagai kegiatan, seperti bisnis, pendidikan, industri, dan jasa. Pusat pertumbuhan menarik karyawan besar. Pekerja di luar wilayah akan tetap dan menetap di pusat pertumbuhan, yang mengarah ke konsentrasi sumber daya manusia. Aliran tenaga kerja di luar daerah ke pusat – pusat pertumbuhan di Indonesia meningkat, sehingga ada konsentrasi sumber daya manusia, terutama di pusat – pusat pertumbuhan seperti di ibu kota jakarta. perkembangan ekonomi Pembangunan ekonomi di pusat pertumbuhan terus tumbuh dengan pembangunan daerah. Banyak peluang kerja dan aliran barang yang mudah telah berkontribusi pada pengembangan bisnis di sektor keuangan. Misalnya, kegiatan lain seperti toko kelontong, pasar, took pakaian, penginapan, rumah kos, perusahaan transportasi dan layanan lainnya telah muncul di pusat pertumbuhan. perubahan sosial budaya Koloni di daerah yang berorientasi pertumbuhan semakin padat. Meningkatnya kepadatan penduduk dan kemajuan sistem komunikasi dan transportasi mempengaruhi kondisi social budaya penduduk. Efek dari kondisi ini ialah sebagai berikut. Ada kombinasi budaya antara penduduk asli dan imigranDaerah meningkatkan arus informasi antar daerahTumbuhnya status sosial meningkat dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakatDisiplin Perubahan sikap orang terhadap disiplin waktu, penggunaan uang dan gaya hidup. Pusat pertumbuhan yang dibentuk di daerah ini ditentukan oleh berbagai faktor. Sebagai generasi muda, Anda dapat mempertahankan kesuksesan pusat pertumbuhan dengan menjadi sumber daya manusia yang unggul dan terampil. Anda harus terus – menerus berjuang untuk mendapatkan pengetahuan dengan belajar keras dan berpikir kreatif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dalam kehidupan sekitar. Soal Pilihan Ganda 1.. menurut gunnar myrdal, pusat pertumbuhan memiliki Ki Kispread effect bagi daerah sekitarnya. salah satuspread effect terhadap aspek kependudukan yaitu perencanaan tata ruang wilayah secara detailjumlah kendaraan di perkotaan meningkatmuncul permukiman kumuh di Kotakesempatan kerja makin terbuka luasjangkauan pemasaran produk meluas 2.. pembangunan Indonesia belum merata dan masih terkonsentrasi di pusat pertumbuhan. kondisi ini bertolak belakang dengan konsep trickle down effect. kenyataan ideal yang diharapkan konsep tersebut yaitu perluasan konektivitas di dalam pusat pertumbuhanmenurut tingkat urbanisasi di pusat-pusat pertumbuhanpenyaluran hasil produksi meluas sampai perdesaanperkembangan ekonomi di wilayah sekitar pusat pertumbuhanpertambahan tingkat pendapatan penduduk di pusat pertumbuhan 3.. perhatikan pusat-pusat pelayanan berikut pom bensinrumah sakitwarung sembakobandarauniversitas contoh pusat pelayanan yang bersifat high order ditunjukkan oleh angka 1,2,dan 31,3,dan 42,3,dan 42,4,dan 53,4,dan 5 4.. kondisi suatu wilayah sebagai berikut, relief wilayah seragamsarana transportasi baikdaya beli masyarakat relatif sama wilayah dengan kondisi tersebut sesuai dengan konsep tempat Sentral karena wilayah yang datar memungkinkan pola pemukiman mengelompoksarana transportasi baik menyebabkan polusi udara meningkataksesibilitas antar tempat di wilayah datar lebih mudahkebutuhan individu ditentukan oleh akses transportasiindustri di wilayah datar menjadi polarisasi ekonomi 5.. pusat pertumbuhan di kota-kota besar muncul karena suatu proses interaksi. sementara itu, pemerintah Indonesia mengembangkan pusat pertumbuhan di wilayah terpencil. manfaat yang diperoleh dengan pengembangan pusat pertumbuhan di wilayah tersebut adalah? meningkatkan kesejahteraan penduduk setempatmenambah pengeluaran negara dalam pembangunanmemperluas kesempatan bagi penduduk untuk bermigrasimenyebabkan pelayanan arus Orang atau barang lebih lambatmembatasi pengaruh perkembangan wilayah dari daerah lain 6.. wilayah Taruma memiliki sumber daya alam yang melimpah. wilayah ini berpotensi menjadi pusat pertumbuhan. akan tetapi, perkembangan wilayah tersebut mengalami perlambatan. fenomena ini dapat terjadi karena sumber daya alam dimanfaatkan untuk industrykuantitas sumber daya alam Mengalami penurunantujuan pembangunan wilayah sangat terperinciPrioritas pembangunan tidak sesuai potensi sumber daya alamsumber daya manusia dapat membangun pusat pertumbuhan memadai Pilihan Ganda 7.. kota-kota kecil terbentuk di sekitar kota besar. terjadi di Indonesia, seperti di kawasan Jabodetabek. pembangunan kota-kota kecil di sekitar kota besar dipengaruhi oleh pemudaran batas antar wilayahpeningkatan arus migrasi masukpeningkat kualitas tenaga kerjaperkembangan kegiatan industrypenyempitan pengaruh fungsi pelayanan 8.. beberapa sektor industri di negara berkembang seperti Indonesia didirikan oleh pihak asing. jenis industri tersebut bersifat Padat Karya dan hasilnya berorientasi ekspor. faktor penentu pemilihan lokasi sektor industri didasarkan pada orientasi industri di negara berkembang yaitu pasartransportasiaksesibilitasbahan bakutenaga kerja 9.. dampak negatif interaksi pusat pertumbuhan terhadap lingkungan di wilayah sekitar yaitu ruang terbuka hijau makin luasruas jalan utama makin ramaikebutuhan tenaga kerja menurunpencemaran oleh sampah meningkatluas daerah pinggiran makin menyempit Soal Essay fenomena alih fungsi lahan pertanian terjadi di pinggiran perkotaan Indonesia. banyak lahan pertanian di daerah tersebut berubah menjadi lahan terbangun. Bagaimana keterkaitan masalah lingkungan tersebut dengan pembangunan wilayah? Jawab Pengalihan fungsi lahan menyebabkan alih fungsi lahan ke fungsi lain. Konteks perubahan penggunaan lahan memiliki konsekuensi negatif. Banyak lahan pertanian telah dikonversi menjadi daerah perumahan. Ini ialah penyebab pembatas untuk pembangunan suatu daerah. Padahal, lahan pertanian merupakan pendukung utama pembangunan daerah dalam hal potensi sumber daya alam. pusat pertumbuhan terbentuk karena perkembangan aktivitas di bidang ekonomi. mengapa pusat pertumbuhan berkaitan erat dengan kegiatan ekonomi? Jawab Pertumbuhan dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi, yang melibatkan interaksi dinamis. Interaksi ini membentuk siklus yang selalu berputar, dari proses produksi hingga distribusi. Semakin tinggi permintaan untuk konsumsi, semakin tinggi tingkat pertumbuhan industri dan proses pengiriman menjadi lebih sibuk. polarisasi ekonomi menyebabkan backwash effect bagi daerah sekitar. analisis lah penyebab fenomena tersebut? Jawab Contoh efek buruk termasuk kesenjangan pengembangan antara pusat dan daerah pinggiran, peningkatan kerentanan terhadap kejahatan di pusat pertumbuhan, dan berkurangnya kemampuan untuk mengangkut lingkungan karena potensi polusi yang tinggi. Pusat pertumbuhan yang semakin berkembang akan meningkatkan keragaman. Keragaman dapat ditemukan dalam aktivitas populasi, perkembangan fisik, kondisi sosial dan ekonomi. Persebaran sumber daya alam di Indonesia tidak merata suatu wilayah yang kaya sumber daya alam lebih berpotensi menjadi pusat pertumbuhan. Analisislah kondisi tersebut dan berikan contohnya? Jawab Pembangunan alam ialah modal utama untuk pembangunan daerah. Ekstraksi dan penggunaan sumber daya alam memulai aktivitas penduduk lokal. Misalnya, mengekstraksi pasir vulkanik mempromosikan kegiatan ekonomi lokal dan menarik pekerja. Ekonomi daerah sangat maju dan dinamis. menurut Walter christaller pusat pertumbuhan terbentuk dengan syarat khusus. Jelaskan syarat pusat pertumbuhan yang dimaksud? Jawab Topografi daerah ini relatif datar dan seragam. Perkembangan fisik di daerah topografi datar lebih fleksibel karena tidak dibatasi oleh kemiringan. Demikianlah artikel Pembangunan Wilayah Dan Pusat Pertumbuhan diatas dari semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima kasih Post Sebelumya Konsep Wilayah Dan Tata Ruang Letak Geografis Indonesia Lengkap 15 Macam Ilmu Penunjang Geografi Penelitian Geografi Pengertian, jenisnya Konsep Wilayah Dan Tata Ruang 6+ Teori Pembentukan Tata SuryaVol4, No 1 (2014) . Setiyanto, Adi dan Bambang Irawan. 2011. Pembangunan Berbasis Wilayah : Dasar Teori, Konsep Operasional Dan Implementasinya Di Sektor Pertanian. Setiyanto. 2011. Konsep Klaster. Aplikasi Pada Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Komoditas Unggulan Dalam Rangka Pembangunan Pertanian Berkelanjutan. Nama akhir penulis, Judul Artikel sebagian.... 1 KONSEP UMUM PENGEMBANGAN WILAYAH DALAM GEOGRAFI DI INDONESIA NANDA NAURA WIDAYANTI Pendidikan Geografi, Universitas Negri Surabaya Jl. Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur 60132 Sebagai negara besar,Indonesia membutuhkan adanya suatu perencanaan ruang yang terkoordinasi dengan baik. Konsep pengembangan wilayah dan penataan ruang yang begitu banyak perlu dipadukan dalam keragaman potensi sosial,fisik,ekonomi dan pengembangan wilayah di Indonesia berasal dari penggabungan berbagai teori yang berkembang dan dirumuskan menjadi suatu pendekatan dengan kondisi kebutuhan pembangunan di Indonesia. Konsep pengembangan wilayah di Indonesia tedapat dari gabungan dasar- dasar pemahaman teoritis dan pengalaman praktis yang menggunakan penerapan yang dinamis serta kebijakan dan strategi penataan ruang yang dilakukan pemerintah dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran pengembangan wilayah sekaligus mengatasi berbagai permasalahan aktuan pembangunan. Teori menurut Walter Isard pelopor Ilmu wilayah yang mengkaji tentang hubungan sebab-akibat dari faktor-faktor utama pembentuk ruang wilayah yaitu faktor fisik,ekonomi,sosial dan budaya, pembangunan diselenggarakan untuk memenuhi tujuan yang komrehensif dengan mempertimbangkan keserasian antara berbagai sumber daya alam dan sumber daya manusia sebagai bentuk utama yang didukung dalam sistem kelembagaan yang melengkapinya. Kata kunci pengembangan wilayah,pengembangunan wilayah. A. PENDAHULUAN Latar Belakang Pengembangan secara umum merupakan suatu kegiatan yang bersifat memperpengkap dan membangun suatu tujuan dengan melakukan perubahan secara maksimal dengan melakukan interaksi penyesuaian konteks wilayah. Pengembangan wilayah adalah suatu kegiatan yang menyeluruh untuk meningkatkan fungsi penataan sosial, lahan,pendidikan,ekonomi budaya dan kesejahteraan masyarakat untuk memajukan daerah yang terpadu dengan menjaga kesenjangan antar wilayah dan menjaga kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah. Perkembangan wilayah pada umumnya selalu dihadapkan pada berbagai tuntutan sekaligus implikasi yang menyertai berkembangnya keragaman dari intensitas kegiatan. Hal ini merupakan indikasi dari dinamika pembangunan yang menuntut adanya ketersediaan prasarana atau infrastruktur yang memadai. Indonesia dengan sumber dayanya yang tersebar di berbagai lokasi merupakan modal yang berharga bagi pembangunan nasional terutama pembangunan regional. 2 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XX , NOMOR X, JUNI 2019 xx-xx Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan pengembangan wilayah. penelitian Untuk mengetahui tentang pengembangan METODE PENELITIAN Dalam pendekatan penulisan ini berbentuk studi literature yang artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan data tersebut berasal dari naskah,catatan lapangan,jurnal,catatan memo,dan dari berbagai sumber di internet. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan wilayah Dalam kajian geografi proses pembangunan dan pengembangan suatu wilayah, tidak dapat terlepas karena geografi yang merupakan ilmu yang mempelajari kaitan antara manusia, ruang ekologi, kawasan dan perubahan-perubahan yang terjadi dan akibat dari kaitan antar berbagai hal Pembangunan merupakan suatu studi yang memperhatikan aspek-aspek Geografi dalam menunjang suatu pembangunan dan pengembangan wilayah. Aspek-aspek dalam pembangunan antara lain Aspek Fisik, Aspek Manusiawi/Sosial, Aspek Biotis, Aspek Abstrak, yang semua aspek tersebut ialah kajian dalam ilmu Geografi yang juga merupakan aspek-aspek yang terkandung dalam kajian Geografi. Pembangunan wilayah dan pengembangan wilayah dilakukan di Indonesia dengan tujuan mencapai keadilan bagi seluruh rakyat di Indonesia hal ini dikatakan masih belum merata karena disebabkan wilayah indonesia yang cukup luas dan pebedaan antara bentang alamnya. Konsep pengembangan wilayah nasional dengan variabel, kriteria serta dimensi yang lebih nyata, perlu dimiliki pengetahuan tentang apa yang dinamakan Struktur Pengembangan Wilayah Nasional, yang memberikan gambaran mengenai 1 penyebaran SWP-SWP pada Wilayah-Nasional, 2 orientasi dan tingkat perkembangan masing-masing SWP, 3 hubungan ketergantungan antar SWP. Tujuan dalam mewujudkan konsep pegembangan wilayah di Indonesia terdiri dari 3 proses utama yaitu a. proses perencanaan tata ruang wilayah RT/RW yang bertujuan agar manusia berinteraksi dengan Nama akhir penulis, Judul Artikel sebagian.... 3 lingkungan yang seimbang untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat. b. proses pemanfaatan lingkungan yang bertujuan mewujudkan oprasional rencana tata ruang/ pelaksanaan pembangunan itu sendiri. c. proses pengendalian pemanfaatan ruang yang bertujuan menertibkan terhadap pelalsanaan pembangunan agar tetap sesuai dengan penataan wilayah. Ada beberapa persamaan konsep dari pengembangan wilayah di Indonesia yaitu a. wilayah potensial sebagai pusat pengembangan b. mengutamakan keunggulan kompetitif c. wilayah maju sebagai titik berat pengembangan D. KESIMPULAN Pengembangan wilayah di Indonesia saat ini masih memerlukan perencanaan ruang yang terkoordinasi dengan baik,perencanaan diartikan memutuskan suatu destinasi yang dapat dijangkau setelah menyimak faktor-faktor pembatas dalam menjangkau tujuan itu memilih serta memutuskan langkah-langkah tujuan tersebut. Saran Dengan adanya perencanaan yang baik tentu proses pembangunan akan cocok dengan perencanaan tersebut, agar nantinya destinasi yang telah diputuskan bisa terjangkau dengan sempurna. Daftar Pustaka [1] Tedy Rizkha Heryansyah Des 5, 2017 “Memahami Pembangunan dan Pengembangan Wilayah” [2] Purnomosidhi HS. 1981. Konsepsi Dasar Pengembangan Wilayah di Indosensia. DPU, Jakarta. [3] Tasrif Landoala on Minggu,06 Oktober 2013 “Pengembangan Wilayah” [4] Hariyanto dan Tukidi, 2007. Konsep Pengembangan Wilayah Dan Penataan Ruang Indonesia Di Era Otonomi Daerah. Jurnal Geografi Volume 4 No. 1 Januari 2007 Alamat korespondensi E-mail namaemail 4 . 429 476 318 284 21 349 208 300